Selasa, 10 Maret 2015

Tugas3 Integrasi dan Migrasi Sistem di bidang Teknologi Informasi dalam Perusahaan

MADE BAGUS WINANDA RADITYATAMA / 1304505116
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI / FAKULTAS TEKNIK /
UNIVERSITAS UDAYANA
INTEGRASI DAN MIGRASI SISTEM
DOSEN : I PUTU AGUS EKA PRATAMA, S.T., M.T.

Studi Kasus :
Diketahui sebuah perusahaan swasta ingin melakukan migrasi dan integrasi sistem di bidang IT. Motivasinya adalah efisiensi biaya, tanpa mengurangi produktifitas. 3 hal yang ingin mereka lakukan adalah: 
a) Efisiensi biaya pembelian perangkat lunak (aplikasi, sistem operasi) 
b) Belanja tenaga kerja, khususnya asing (expatriat) 
c) Optimalisasi teknologi jaringan komputer


Opini :
Efisiensi biaya pembelian perangkat lunak (Software)
Disuatu pengembangan sistem informasi di dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa cara yaitu :
1. Metode pembuatan/ pengembangansendiri (metode insourching)
2. Metode pembelian perangkat lunak paket (metode paket/ co-sourching)
3. Metode pembelian ke pengembang sistem (metode outsourching)

Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu tidak akan lepas dengan teknologi informasi karena teknologi informasi sangat berperan besar sebagai perangkat bantu berbagai macam pekerjaan, sehingga waktu dapat digunakan seefisien mungkin. Penerapan teknologi informasi juga bukan tanpa biaya. ada banyak hal yang perlu dilakukan agar teknnologi informasi dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 
Dengan adanya kemampuan dari sistem pakar yang dilakukan oleh seorang analis dan programmer sebuah perusahaan dapat membuat program sendiri tanpa melakukan pembelian ke pengembangan sistem (metode outsourching) hal ini dapat mengefisiensi dalam pembuatan software perusahaan tersebut. Sebuah perusahaan dapat menggunakan operating system (OS) dan software open source tetapi sesuai dengan keperluan perusahaan sehingga dapat menjadi solusi efisiensi biaya terhadap program tersebut. berikut merupan open source yang dapat di gunakan :


Open source software adalah istilah yang digunakan untuk software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. Dan yang menarik dan salah satu keunggulannya adalah bahwa Open source software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi. Biasanya orang mendapatkan software ini dari internet. Salah satu open source software yang terkenal yaitu Linux.



Kelebihan Dan Kekurangan Software Open Source

Kelebihan Software Open Source
  1. Software Open Source biasanya dikembangkan oleh suatu lembaga atau komunitas yang ahli dibidangnya secara bersama-sama sehingga masalah yang ditemukan bisa dengan cepat diatasi.
  2. Fitur yang banyak dan kompleks begitupula dengan kemampuannya.
  3. Software Open Source berlisensi GPL (General Public Licence) sehingga pengguna tidak dikenakan biaya untuk software tersebut.
Kekurangan Software Open Source
  1. User interface yang cenderung rumit bagi user awam
  2. Tidak bisa dipungkiri masih ada beberapa software open source yang tidak bisa menggantikan kinerja software berbayar.
  3. User awam sering menemui kesulitan dalam instalasi dan penggunaan software open source.
Sistem Operasi (OS)
Open Source: Linux (debian, ubuntu, mint, slackware, backtrack, open suse)
Belanja Tenaga Kerja (expatriat)
Disetiap perusahaan IT mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai keahlian/kemampuan dalam bidang software engineering agar dapat memenuhi kebutuhan Teknologi Informasi di dalam perusahaan tersebut serta mengoptimalkan efisiensi. Adapun tahap-tahap penyeleksian perekrutan oleh manager dari project management tersebut yaitu:
1. Menetukan posisi dalam perusahaan jangka pendek maupun jangka panajang dalam hal penempatan/job title.
2. Terus melakukan perkembangan tehadap informasi tentang kondisi ketenaga kerjaan yang ada.
3. Meyusun bahan-bahan rekrutmen yang efektif
4. Menyusun program rencana project yang dilakukan perusahaan apakah telah sesuai dengan prosedur yang ada.
Optimalisasi teknologi jaringan komputer
Didalam suatu perusahaan sangat penting menggunakan sistem cloud yaitu dimana dari kumpulan merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing.
Teknologi komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer dengan akses internet. Adapun manfaat computing cloud dan penerapan didalam suatu perusahaan yaitu:
1.    Semua Data Tersimpan di Server Secara Terpusat
Salah satu keunggulan teknologi cloud adalah memungkinkan pengguna untuk menyimpan data secara terpusat di satu server berdasarkan layanan yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing itu sendiri. Selain itu, pengguna juga tak perlu repot repot lagi menyediakan infrastruktur seperti data center, media penyimpanan/storage dll karena semua telah tersedia secara virtual.
2.    Keamanan Data
Keamanan data pengguna dapat disimpan dengan aman lewat server yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing seperti jaminan platform teknologi, jaminan ISO, data pribadi, dll.
3.    Fleksibilitas dan Skalabilitas yang Tinggi
Teknologi Cloud menawarkan fleksibilitas dengan kemudahan data akses, kapan dan dimanapun kita berada dengan catatan bahwa pengguna (user) terkoneksi dengan internet. Selain itu, pengguna dapat dengan mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan data tanpa perlu membeli peralatan tambahan seperti hardisk. Bahkan salah satu praktisi IT kenamaan dunia, mendiang Steve Jobs mengatakan bahwa membeli memori fisik untuk menyimpan data seperti hardisk merupakan hal yang percuma jika kita dapat menyimpan nya secara virtual/melalui internet.
4.    Investasi Jangka Panjang
Penghematan biaya akan pembelian inventaris seperti infrastruktur, hardisk, dll akan berkurang dikarenakan pengguna akan dikenakan biaya kompensasi rutin per bulan sesuai dengan paket layanan yang telah disepakati dengan penyedia layanan Cloud Computing. Biaya royalti atas lisensi software juga bisa dikurangi karena semua telah dijalankan lewat komputasi berbasis Cloud.

Empat Deployment Model :

Public cloud

Public cloud adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk masyarakat umum yang disediakan oleh sebuah organisasi yang menyediakan cloud servis. Sebagai user kita hanya perlu mendaftar dan membayar pay per use (ada yang gratis juga) untuk menikmati layanannya.

Private cloud
Private cloud adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari sebuah organisasi/perusahaan. Misalnya dalam sebuah perusahaan bagian ITnya sebagai Service Provider dan komputer-komputer lainnya di satu perusahaan tersebut sebagai clientnya, tipe cloud ini biasanya memakai jaringan internet lokal (intranet).

Hybrid cloud
Hybrid cloud adalah gabungan dari layanan public cloud dan private cloud yang tiap cloudnya tetap mempertahankan identitas unik mereka, tetapi berkombinasi menjadi satu unit.

Community cloud
Community cloud adalah gabungan organisasi yang membangun cloud yang mempunyai concern yang sama. Model ini sangat cocok untuk sebuah institusi yang terdiri dari banyak departemen seperti pemerintahan.

Tiga jenis layanan cloud :

1. Software as a Service (SaaS)

Pada layanan ini, user hanya cukup memanfaatkan aplikasi yang tersedia di layanan. contoh aplikasinya Pixlr, iPiccy, 3D tin, C++ tutorial, Google doc dll. jika anda menggunakan browser Google Chrome, beberapa aplikasi tersebut dapat ditemukan di Web storenya (chrome.google.com), anda cukup menginstall aplikasi tersebut pada browser anda, atau dengan kata lain dapat digunakan secara (gratis). Selain contoh aplikasi gratis diatas ,ada pula yang berbayar. Seperti contohnya di dunia bisnis, kita mungkin familiar dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM yang merupakan layanan aplikasi CRM. Pada layanan SaaS, perusahaan tidak perlu setup hardware dan software CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft CRM, kita bisa menggunakan aplikasi CRM kapan dan dari mana saja melalui internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade. Dalam hal ini, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut. Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan kata lain, pay as you go, pay per use, per seat.

2. Platform as a Service (PaaS)

PaaS adalah model layanan yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan / develop sebuah aplikasi pada cloud. PaaS menawarkan fasilitas untuk mengembangkan, testing, deployment, hingga maintenance aplikasi tanpa harus membeli infrastruktur dan software environment (Operating System). Pada layanan ini, perusahaan layanan cloud computing menyediakan semua infrastruktur yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi melalui Internet. Sama seperti pelanggan air/listrik, cukup membayar berapa banyak air/listrik yang mereka pakai dalam sebulan. PaaS didasarkan pada pengukuran atau model berlangganan sehingga pengguna hanya membayar untuk apa yang mereka gunakan. Dengan departemen PaaS, ISV dan perusahaan TI dapat fokus pada inovasi, bukan infrastruktur kompleks. Dengan memanfaatkan PaaS, organisasi dapat mengarahkan sebagian besar anggaran mereka untuk menciptakan aplikasi yang memberikan nilai bisnis yang nyata. Model ini mendorong era baru untuk berinovasi. Pengembang di seluruh dunia dapat mengakses daya komputasi terbatas. Sekarang, siapa saja yang terhubung dengan koneksi internet dapat membangun aplikasi yang kuat dan mudah menyebarkan mereka ke pengguna di mana pun mereka berada.

3. Infrastructure as a Service (IaaS)

IaaS adalah sebuah model layanan dimana penyedia cloud menyediakan hardware / perangkat keras (komputer server, penyimpanan data, jaringan, dll) untuk pelanggan. Manajemen perangkat keras menjadi tanggung jawab penyedia layanan, dan pelanggan mengontrol operating system serta aplikasi yang diinstal ke dalam server. Sebagai contoh, ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi yang memerlukan konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh penyedia PaaS. Untuk keperluan seperti ini, kita dapat menggunakan layanancloud computing tipe Infrastructure as a Service (IaaS). Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti processor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita. Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on-premise ke data centermillik penyedia IaaS ini. Para vendor cloud computing lokal rata-rata menyediakan layanan model IaaS ini, dalam bentuk Virtual Private Server.

DaftarPustaka
http://pusatteknologi.com/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing.html http://www.organisasi.org/1970/01/penjelasan-pengertian-open-source-software-dan-free-software.html https://comunitasossmk10sby.wordpress.com/2013/05/18/open-source-software/ http://www.mandalamaya.com/pengertian-open-source/https://mrizalfikri.wordpress.com/2011/11/18/3-jenis-layanan-pada-cloud-computing/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar